Rabu, 28 April 2010

Bumerang kata-kata

Setelah melihat hasil karya mahasiswa yang tidak memuaskan, seorang dosen yang terkenal killer dengan muka garang berkata pada mahasiswanya di ruang kelas.
"Siapapun yang merasa idiot di ruang kelas ini berdiri!" ucapnya.
Suasana kelas mencekam, semua mahasiswa diam duduk tertunduk.
Sang dosen mondar mandir melihat wajah mahasiswanya satu-persatu.
Setelah sekian lama suasana hening, satu mahasiswa nekat menunjuk tangan dan bertanya.
"Pak, apakah bapak merasa idiot?" tanyanya
"Tentu saja tidak, saya ini dosen dan titel saya doktor!" jawab sang dosen.
"Lalu, kenapa hanya bapak sendiri yang berdiri di ruang kelas ini?"
Grrr...

Humor dan hikmah
Kita sering mendengar pepatah "senjata makan tuan" atau seringkali bumerang menjadi perumpamaan contohnya. Kita lempar senjata tersebut, jika tidak terampil maka kita justru menjadi korbannya.

Sadarkah, seringkali kita jadi korban kata-kata atau perilaku sendiri?
Kadang orang tua bisa termakan omongannya sendiri.
"Gimana sih kamu, kerjanya main aja. Isi waktu dengan yang bermanfaat, jangan buang waktu" kata seorang ibu pada anaknya.
"Tapi ibu juga sering ngabisin waktu untuk gosip dan nonton sinetron" jawab anaknya.
Nah lho.

"Kalian harus tepat waktu masuk ke kantor." kata seorang bos yang sering terlambat.
Walaupun tidak ada yang protes, tapi wibawa sang bos sudah merosot.

"Kamu jangan pacaran, konsentrasi belajar aja!"
"Dulu Bapak Ibu pacaran nggak?"
"Iya, tapi kan kita sekarang sadar itu tidak baik"
"Kalu gitu aku juga nanti insyaf kok, kalau seumuran Bapak/Ibu!"
Hmm, ini yang error siapa ya?

"Belum bisa cari duit, jangan merokok!" kata Bapak.
"Kalo sudah bisa cari duit sendiri boleh ngerokok dong, ya!" jawab anak

"Dasar anak kurang ajar!" Kata orang tua
"Berarti yang tidak bisa mengajar siapa?" jawab anak


Banyak contoh lainnya.
Kadang ada respon langsung yang kita terima, tapi dalam banyak kasus, apalagi kalau posisi kita superior, bawahan tidak berani mengkritik.

Jadi yang paling tepat adalah, kita evaluasi diri atas perkataan dan perilaku kita agar tidak menjadi bumerang di masa kini atau di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar