Sabtu, 10 April 2010

SEKOKOH DAN SELENTUR BAMBU


Sepertinya tak ada orang yang tak mengenal bambu. Tumbuhan dengan batang lurus menjulang sering ini disebut juga dengan pohon bambu. Bambu sebenarnya berasal dari keluarga rumput-rumputan. Namun ia memiliki batang seperti layaknya pohon. Bambu juga dijuluki raja dari masyarakat rerumputan.

Bambu menyimpan banyak inspirasi bagi manusia. Latar belakang bambu yang berasal dari keluarga rumput yang dikesankan sebagai tumbuhan lemah dan diremehkan tidaklah menghalanginya berekspresi. Bambu mampu mengekspesikan diri menjadi sosok yang kokoh namun lentur dan kaya manfaat. Dengan kemampuan ekspresi yang kuat dan unik maka kita akan berhasil menjadi yang terbaik, minimal di komunitas kita.

Fleksibilitas atau kelenturan bambu mengajari manusia bagaimana mampu beradaptasi pada lingkungan yang ekstrim sekaligus. Saat arus masalah datang, kita perlu bersikap lentur, tidak menentang atau hanyut atau bahkan lari darinya. Penentangan yang keras akan berakibat robohnya tubuh kehidupan kita, sebaliknya hanyut dan lari dari masalah akan menghilangkan eksistensi diri. Maka bersikap lentur, menyesuaikan dengan keadaan adalah pelajaran berharga dari bambu untuk terus bisa eksis dan bermanfaat. Saat orang lain bertumbangan dalam menghadapi masalah, maka manusia berkarakter bambu akan tetap eksis, menampilkan lambaian indah dan terus memberi manfaat.

Hanya manusia yang tetap eksis jati dirinya dan kokoh pendiriannya yang bisa memberi banyak manfaat bagi lingkungan. Bila kita ingin mampu memberi manfaat sebanyak mungkin bagi lingkungan kita, maka keberanian berekspresi secara maksimal, fleksibilitas menghadapi tantangan dan tak peduli dengan masa lalu, yang merupakan karakter bambu bisa kita contoh. Tak peduli sekencang apapun angin menerpa, bila kita telah berhasil meneladani kelemah-gemulaian bambu dalam hidup kita, maka apapun masalah yang menghadang akan mampu kita hadapi dengan kelembutan yang kokoh. Seperti bambu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar