Jumat, 09 April 2010

PENTINGNYA SELF PROMOTING


Dalam dunia bisnis atau dunia kerja tidak dikenal itu sama dengan tidak ada atau tidak eksis, demikian kata Mario Teguh dalam Mario Teguh Golden Ways. Oleh karena itu kita perlu memasarkan, mempromosikan, atau memperkenalkan diri kita, keahlian kita, atau produk perusahaan kita kepada orang yang tepat..

Dalam bahasa agamanya dikatakan bahwa bersilaturahmi itu memperpanjang umur dan memperbanyak rejeki. Dalam bahasa bisnisnya bersilaturahmi sama dengan memperbanyak relasi, membangun networking atau memperkenalkan diri kita atau produk kita. Karena kalau kita tidak dikenal sama dengan tidak ada atau tidak eksis.

Hal itu juga yang dilakukan oleh John Harold Johnson yang nantinya menjadi salah satu dari 400 orang terkaya di Amerika versi majalah Forbes tahun 1982.

Ketika ia duduk di sekolah menengah ia mewakili sekolahnya sebagai murid berprestasi untuk mengikuti sebuah pertemuan besar dengan pengusaha kulit hitam. Di sana tanpa malu-malu ia memperkenalkan diri sebagai murid berprestasi. Bukan hanya memperkenalkan diri ia juga meminta kepada salah satu pengusaha untuk membiayainya kuliah.

Teman-teman sekolah John sangat kaget. Tapi pengusaha tersebut Harry H. Page dengan lapang dada menyanggupinya. Setelah lulus sekolah menengah pada tahun 1936 John menemui Harry H. Page dan menagih janjinya.

Tepat pada tahun itu juga ia kuliah di Chicago University. Tapi John tahu diri. Ia tidak mau bermalas-malasan. Sebagai balas jasanya ia rela bekerja sebagai pesuruh di perusahaan Harry H. Page sepulang kuliah.

Hal itu pula yang dilakukan oleh Kak Seto. Ketika mengembara ke Jakarta ia menemui Pak Kasur untuk menimba ilmu tentang cara menghibur anak-anak sekaligus memperkenalkan diri sebagai seorang yang nantinya akan menjadi ahli tentang masalah seputar anak-anak.

Sylvester Stallone juga rela mendapat bayaran sangat kecil atau sama saja hampir tidak dibayar ketika pertama kali menjadi pemeran utama dalam film Rocky. Yang penting ia dikenal dulu sebagai aktor yang bisa menjadi pemeran utama.

The Beatles –grup Band yang sangat legendaris- juga mendapat bayaran yang kecil ketika pertama kali rekaman. Prinsip mereka yang penting dikenal dan bisa keluar kota Liverpool.

Saya sendiripun ketika pertama kali tulisan saya dimuat di media massa nasional yang mempunyai SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) caranya dengan berteman dengan redaktur opini Tabliod Swadesi dan memberi tahu tulisan saya dengan cara ngobrol-ngobrol dulu.

Sebelum tulisan saya dimuat di Harian Bisnis Indonesia juga saya berteman dengan para wartawan Bisnis Indonesia. Sebelum dimuat di Berita Buana juga saya berteman dengan editor bahasa di Berita Buana. Begitu juga sebelum dimuat di Koran Tempo saya berteman dengan editor bahasa Koran Tempo dan wartawan Senior Koran Tempo. Begitu juga ketika tulisan saya dimuat di Majalah D’Maestro dan majalah NEBULA.

Ya! Salah satu cara marketing adalah berteman dengan calon klien kita. Yang dibicarakanpun tidak selalu soal pekerjaan kadang bicara santai soal sehari-hari atau soal keluarga itu menjadi hal yang mendekatkan kita dengan calon klien atau klien kita. Setelah berteman kita menjadi dikenal termasuk kemampuan kita dan kelebihan kita.

Itulah pentingnya bersilaturahmi agar kita dikenal oleh calon klien kita dan agar kita menjadi eksis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar